Eating disorder atau gangguan pola makan merupakan serangkaian kondisi psikologis yang menyebabkan munculnya kebiasaan makan tidak sehat. Gangguan ini biasanya memiliki ciri obsesi terhadap makanan, berat badan, atau bentuk tubuh.
Dalam kasus yang parah, eating disorder yang parah menyebabkan gangguan kesehatan serius atau bahkan kematian. Ada sejumlah gejala dari gangguan mental ini, tetapi beberapa tanda yang paling umum meliputi:
- Pembatasan konsumsi makanan secara berlebihan
- Makan berlebihan secara cepat, bahkan di saat tidak lapar
- Memuntahkan makanan dengan sengaja
- Olahraga secara berlebihan.
Tubuh manusia membutuhkan makanan untuk bisa mendapatkan energi agar dapat melakukan aktivitas kesehariannya. Tanpa asupan makanan tubuh akan terasa lemas dan tak berdaya. Kondisi ini pun akan mempengaruhi tingkat produktivitas seseorang. Dimana mereka yang kurang asupan makanan akan cenderung mudah sakit dan tidak dapat melakukan kegiatan serta rutinitas sebagaimana mestinya.
Jenis-jenis Gangguan Pola Makan
Ada beberapa jenis gangguan pola makan yang ada dan berdampak pada sejumlah orang yaitu:
Anorexia Nervosa (Takut Makan Sesuatu)
Gangguan pola makan yang pertama terhadap makanan adalah anorexia nervosa. Pada gangguan ini penderita akan memiliki ketakutan dan kekhawatiran yang amat besar terhadap terjadinya kenaikan berat badan. Selain itu, dalam pola pikir si penderita umumnya telah tertanam persepsi yang salah soal bentuk tubuh.
Sehingga kondisi inilah yang membuat mereka membatasi makan yang akan mereka konsumsi dengan memangkas porsinya secara berlebihan. Bahkan sampai dengan membuat mereka tidak mengkonsumsi makanan sediktipun dan merasa kelaparan.
Saat berat badan dan bentuk tubuh mereka telah ideal pun, mereka tetap memandang dirinya gemuk dan tidak indah. Penelitian menunjukan sekitar 90 sampai dengan 95 persen penderita anorexia nervosa adalah perempuan dan banyak terjadi pada kaum remaja. Bahkan dampak buruknya dapat menyebabkan tekanan darah rendah, kulit kering, kerusakan otak, tulang yang rapuh, kemandulan, kerusakan hati bahkan sampai dengan timbulnya kematian.
Bulimia Nervosa (Makan Berlebihan Tetapi Memuntahkannya Kembali)
Penderita bulimia nervosa cenderung makan berlebihan dalam jangka waktu tertentu. Misalnya, saat pesta atau perayaan, penderita mengonsumsi sebanyak-banyaknya makanan yang biasa ia hindari. Setelah selesai, penderita eating disorder ini berusaha membuang makanan yang sudah dikonsumsi.
Cara-cara yang biasanya mereka lakukan adalah memuntahkan makanan secara paksa, puasa, minum obat-obatan pencahar, atau olahraga berlebihan. Penderita bulimia nervosa biasanya memiliki berat badan relatif normal dan tidak terlalu kurus seperti penderita anoreksia. Bulimia dapat menyebabkan radang tenggorokan, refluks asam lambung, gigi berlubang, dehidrasi, hingga ketidakseimbangan elektrolit yang menyebabkan stroke dan serangan jantung.
Binge Eating Disorder (Gangguan Pola Makan Secara Berlebihan)
Merupakan kebalikan dari anorexia. Pada kondisi ini si penderita akan mengalami kehilangan kontrol untuk dapat membatasi makanan mereka. Sehingga kondisi ini akan memungkinkan mereka untuk mengknsumsi makanan dalam porsi yang banyak dan berlebihan samapi mereka merasa kenyang.
Parahnya, kondisi ini membuat penderita tidak mudah merasa kenyang dan mudah merasa lapar. Gangguan seperti ini akan tentu membuat si penderita mudah mengalami obesitas dan selanjutnya akan menimbulkan gangguan atau masalah kesehatan lainnya.
Tapi mereka akan tetap melakukannya dan bahkan bila kondisi stres datang mereka bisa makan dalam jumlah yang banyak dan besar pada akhirnya mereka akan kembali pada rasa penyesalan dan malu dan begitu seterusnya. Bila tidak segera mendapatkan penanganan maka ukuran berat badan penderita gangguan ini akan terus meningkat dan melambung sehingga resiko peningkatan terhadap penyakit lainnya akan semakin nyata.
Ketiga gangguan pola makan tersebut adalah gangguan yang paling sering Anda temukan di masyarakat. Gangguan mental dan psikologis akan sangat berdampak pada kesehatan tubuh. Maka dari itu selalu jaga pikiran Anda dari hal yang membuat stres dan selalu berpikir panjang.