jenis fobia

Fobia adalah sejenis gangguan mental dan ketakutan berlebihan yang banyak pengidapnya di dunia. Bahkan secara tidak sadar Anda juga bisa mengidap suatu fobia tertentu. Akan tetapi mengidap fobia bukanlah suatu hal tabu yang harus Anda takuti. Menurut penelitian bahkan 11% orang di dunia hampir semuanya mengidap fobia. Ada beberapa jenis fobia yang menjadi momok menakutkan untuk seseorang.

Akan tetapi hanya beberapa saja yang mendapatkan pengakuan oleh badan kesehatan karena banyak pengidapnya dan memiliki gejala atau simptom yang banyak terjadi. Fobia ini biasanya muncul selama masa kanak-kanak atau remaja dan berlanjut hingga dewasa. Mereka juga berdampak pada wanita dua kali lebih banyak daripada pria.

Ada sejumlah penjelasan mengapa fobia berkembang, termasuk teori evolusi dan perilaku. Apa pun penyebabnya, fobia adalah kondisi yang dapat sembuh dengan mendapatkan pengobatan yang tepat. Fobia dapat hilang atau berkurang efek ketakutannya dengan teknik terapi kognitif dan perilaku serta pengobatan.

Jika Anda takut dengan hewan merayap atau bahkan takut dengan ketinggian, Anda tidak sendiri. Jutaan orang selain Anda juga mengalami pengalaman yang serupa. Beberapa jenis fobia yang umum dan banyak ada di dunia adalah:

Trypanophobia (Takut Jarum Suntik)

Trypanophobia adalah ketakutan akan suntikan, suatu kondisi yang terkadang menyebabkan orang menghindari perawatan medis dan dokter. Seperti banyak fobia, ketakutan ini sering tidak tertangani dengan baik karena orang menghindari objek dan situasi pemicunya.

Perkiraan menunjukkan bahwa sebanyak 20% hingga 30% orang dewasa dipengaruhi oleh jenis fobia ini. Ketika orang dengan fobia ini memang harus mendapatkan suntikan, mereka mungkin mengalami perasaan takut yang ekstrim dan detak jantung yang meningkat menjelang prosedur. Beberapa orang bahkan pingsan saat disuntik.

Karena gejala-gejala ini bisa sangat menyusahkan, orang dengan fobia ini terkadang menghindari dokter, dokter gigi, dan ahli medis lainnya bahkan ketika mereka memiliki beberapa jenis penyakit fisik atau gigi yang memerlukan perhatian.

Acrophobia (Takut Ketinggian)

acro fobia

Akrofobia, atau ketakutan akan ketinggian, memengaruhi lebih dari 6% orang di dunia. Ketakutan ini dapat menyebabkan serangan kecemasan dan menghindari tempat-tempat tinggi. Orang yang menderita fobia ini mungkin berusaha keras untuk menghindari tempat-tempat tinggi seperti jembatan, menara, atau gedung tinggi.

Dalam beberapa kasus, ketakutan akan ketinggian ini mungkin merupakan hasil dari pengalaman traumatis, pemikiran saat ini menunjukkan bahwa ketakutan ini mungkin telah berkembang sebagai adaptasi terhadap lingkungan di mana jatuh dari ketinggian menimbulkan bahaya yang signifikan.

Meskipun umum bagi orang untuk memiliki tingkat ketakutan tertentu saat menghadapi ketinggian, fobia ini melibatkan ketakutan parah yang dapat mengakibatkan serangan panik dan perilaku menghindar.

Aerophobia (Takut Terbang)

aero fobia

Aerofobia, atau ketakutan terbang, mempengaruhi antara 10% sampai 40% orang dewasa. Meskipun faktanya kecelakaan pesawat terbang memang jarang terjadi dan hanya terjadi pada kasus tertentu. Sekitar 1 dari setiap 3 orang memiliki tingkat ketakutan tertentu untuk terbang.

Beberapa gejala umum yang terkait dengan fobia ini termasuk gemetar, detak jantung cepat, dan perasaan bingung. Rasa takut terbang terkadang menyebabkan orang menghindari terbang sama sekali. Unutk ketakutan yang parah Anda dapat merawatnya dengan menggunakan terapi eksposur, di mana klien secara bertahap dan progresif mengenal penerbangan.

Orang tersebut dapat mulai dengan membayangkan diri mereka sendiri di pesawat sebelum perlahan-lahan bekerja hingga benar-benar duduk di pesawat dan akhirnya duduk selama penerbangan.

Itulan beberapa jenis fobia umum yang banyak di alami oleh sebagian besar orang baik di dunia maupun di Indonesia. Ada fobia yang memang berasal dari dalam diri dan sebagian besar merupakan suatu ketakutan terhadap kejadian traumatik tertentu. Cara menghilangkannya tentunya dengan konseling, berbicara secara nyaman dengan orang yang kita percaya, dan bahkan berlatih untuk menghadapi ketakutan terhadap fobia tersebut.

By Mita