astrologi dan zodiak

Apakah astrologi dan zodiak dapat kamu percaya? Semuanya sih bebas saja tergantung bagaimana kalian dapat memahami dan memaknai zodiak dan astrologi di dalam kehidupan. Meskipun banyak yang tidak percaya, nyatanya ramalan zodiak selalu di cari oleh banyak orang karena menampikan sesuatu yang menarik. Prediksi masa depan, karir, percintaan, keuangan yang selalu hadir dalam zodiak menjadi suatu hal yang paling di nanti.

Perbedaan Astrologi dan Astronomi

astronomi vs astrologi

Selama berabad-abad, astrologi (mencari tanda berdasarkan pergerakan benda langit) pada dasarnya di anggap sama dengan astronomi (studi ilmiah tentang benda-benda tersebut). Misalnya, astronom revolusioner abad ke-17 Johannes Kepler, yang mempelajari gerakan planet, pada saat itu di anggap sebagai ahli nujum. Itu berubah sekitar awal Pencerahan di akhir abad ke-17. Begitu Sir Isaac Newton pada dasarnya mengubah langit menjadi kalkulator, membuat matematis gerakan planet dan menyadari bahwa gravitasi mengendalikan segalanya.

Odenwald berkata, “Itu memulai pendekatan ilmiah yang sama sekali baru untuk melihat ke langit dan gerakan planet dan bumi. ” Pada saat itulah astronomi kemudian terkenal sebagai sains dan astrologi bukan termasuk sains. Tetapi popularitasnya bergantung pada faktor-faktor yang tidak dapat di hitung oleh angka-angka.

Dalam jajak pendapat National Science Foundation 2014 menemukan lebih dari setengah milenial menganggap astrologi adalah sains. Dan Odenwald berpendapat bahwa, meskipun jawaban astrologi tidak berdasarkan pada studi ilmiah, alasan mengapa orang terus berpaling ke langit benar-benar turun ke sesuatu yang sangat nyata. Ada sebuah fenomena psikologis yang dia sebut sebagai kecenderungan manusia untuk “seleksi diri”, pencarian untuk interpretasi yang sesuai dengan apa yang sudah kita harapkan menjadi kenyataan. “Orang memperbesar sisi positifnya, mereka melupakan sisi negatifnya,” katanya, “dan begitulah cara astrologi bekerja.”

Pengertian Astrologi dan Zodiak

astrologi yunani kuno

Astrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang benda-benda langit dan hubungannya dengan kehidupan manusia. Sebenarnya secara ilmiah, pergerakan benda langit akan mempengaruhi kehidupan manusia seperti cuaca, lingkungan, dan musim. Benda-benda langit dalam tata surya sepert matahari, bintang, bulan, dan planet-planet lainnya berada dalam satu orbit lingkaran alam semesta sehingga galaksi ini menjadi seimbang.

Sedangkan zodiak adalah pembacaan rasi bintang yang ada di alam semesta dan di hubungkan dengan bulan kelahiran seseorang. Singkatnya zodiak dapat di katakan sebagai simbol unutk menerangkan imanjinasi astrologi. Seperti yang kita ketahui jika seseorang yang lahir di bulan tertentu di naungi oleh zodiak khusus juga. Memang pasa saat itu rasi bintang yang terlihat di langit adalah rasi bintang dari masing-masing zodiak dalam bulannya.

Kedudukan matahari dibedakan menjadi 2 yaitu waktu tropikal dan waktu sideral. Dan dari sana ada 2 macam tanda untuk meramalkan setiap zodiak, yaitu zodiak tropikal dan zodiak sideral.

Zodiak tropikal adalah gerakan zenit matahari yang melintasi langit atau konstelasi setiap rasi dalam setahun. Pergerakan tersebut di sebabkan karena presesi ekuinoks. Seiring dengan perkembangan waktu, ada beberapa negara, kepercayaan dan agama yang juga menggunakan sistem zodiak atau horoskop ini. Zodiak inilah cikal bakal dari yang kita kenal saat ini.

Awal Mula Budaya Astrologi

zodiak babilonia

Ilmu astrologi di percaya telah ada pada abad ke 4 sebelum masehi dan berkembang di Lembah Sungai Eufrat dan Tigris. Yaitu pada bangsa Mesir Kuno. banyak sumber mengatakan bahwa bangsa Mesir memiliki peradaban yang sangat tinggi dalam bidang astronomi. Bangsa ini merupakan bangsa Babilonia atau Babel yang sangat populer karena menyembah benda-benda langit.

Hal ini lah yang menyebabkan budaya astrologi terus berkembang dan banyak di gunakan pada masa itu untuk mengetahui kejadian-kejadian di alam semesta. Awalnya memang hanya ada 6 rasi yaitu Capricornus, Pisces, Taurus, Cancer, Virgo, dan Scorpio, yang kemudian dipecah menjadi 12 karena penampakan tahunan 12 kali bulan purnama pada bagian-bagian berurutan dari sabuk tersebut.

Karena desakan dari bangsa Persia ke lembah Sungai Eufrat dan Tigris, bangsa Babel ini berpindah ke daratan Yunani dan Romawi kuno sehingga mereka mengembangkan ilmu astrologi. Puncaknya kejayaan masa astrologi di temukan pada masa Yunani kuno dan juga di patenkan oleh mereka. Sehaingga sampai sekarang di ketahui bahwa ilmu astrologi dan zodiak berasal dari Yunani. Dalam bahasa Yunani zodiak berasal dari zoodiacos cyclos yang artinya lingkaran hewan. Benda-benda yang ada di langit di rangkai sedemikian rupa menyerupai hewan sehingga sampai sekarang menjadi ilmu zodiak.

By Mita